laman atas

Senin, 16 Maret 2015

Sang Kodok Jatuh Cinta




Semilir angin menusuk tulang, membius pagi dengan dingin yang teramat sangat. Sang kodok yang tak punya gelar bangun dari tidur lelapnya.

Disebuah kerajaan kodok ini, sang kodok yang tak punya gelar –sebut saja markodok- adalah kodok yang sangat miskin. Tapi dibalik kemiskinannya, dia adalah kodok yang punya semangat hidup tinggi. Meski tak punya harta, dia punya tekad hidup yang membara. Meski tak punya tahta, dia punya impian dan cita-cita. Meski dia belum punya “wanita”, dia punya foto Melody, Nabilah dan Haruka.

Apakah Markodok bisa kaya? Apakah dia bisa punya pendamping hidup? Siapakah Presiden ketiga Indonesia?

“wah udah pagi toh. Bangun nih, kudu kerja. Aku kudu kaya !!!” Kata markodok penuh semangat, setelah melihat foto Haruka.

Meski dia belum punya pendamping hidup, tapi markodok jatuh cinta pada sang puteri raja, namanya Menik. Kodok juga sih. Menik adalah kodok yang pintar, lulusan S3 UKT, Universitas Kodok Terbuka. Bahkan dia lulus cumlaude. Saking pintarnya, Menik pernah ngerjain 40 soal matematika pilihan ganda hanya dalam waktu 5 menit !!! Usut punya usut, dia beli kunci jawaban.

Cinta markodok pada Menik tak terbantahkan lagi. Menik adalah primadona di kerajaan Benteng Takkasih. Puluhan bahkan ratusan pemuda kodok di kerajaan itu mengagumi kecantikan dan pesona sang puteri raja tersebut.

Banyak dari pengagum Menik adalah kodok dengan kemampuan yang, pokoknya hebat lah. Tapi ada 3 kodok yang kemampuannya bisa dibilang saingan berat mendapatkan hati Menik. Ekodok, dia ahli beladiri dan bela negara. Betakodok, dia ahli dalam berburu dan meramu. Hingga Sukodok, dia juragan batu akik.
Bagaimana dengan Markodok? Apa yang dia punya? Dia Cuma punya cinta yang membara. “aku akan menafkahimu dengan cintaku.” gumam markodok ketika mengetahui lawan terberat mendapatkan cinta Menik.
***
Ekodok, betakodok dan Sukodok cukup intens mendapatkan cinta Menik. Ekodok, tiap ketemu Menik, dia selalu memamerkan ilmu beladirinya. “Heyaaaa, heyaaaaa, eyaaaaa. Waka waka e e e “ teriak Ekodok sambil memaperkan jurus silat kepada Menik.
 “Mas ekodok, boleh aja sih pamer ilmu beladiri. Tapi itu mas, reslitingnya belum dinaikkan.” Kata Menik ketika mengetahui resliting celana Ekodok terbuka. Mungkin ini gara-gara Ekodok saking semangat pamer ilmu beladiri.
“wehehe, maap dik Menik.”

Sejak kejadian itulah, Ekodok sedikit malu ketika bertemu Menik. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Ekodok nggak pakai celana yang ada reslitingnya, dia pakai celana training.
***
Betakodok, kodok yang punya kemampuan berburu dan meramu ini ternyata juga punya kemampuan lain. Dia pandai menggombal. Bahkan dia sempat dijuluki raja gombal di kerajaan Benteng Takkasih ini.

“Menik, jika kau jadi Nobita, aku mau jadi Doraemon. Biar bisa selalu memberikan yang terbaik untukmu.” Ungkap betakodok dengan lantang.
“maaf mas, Menik dah tidur. Ini saya, Ibunya Menik.” Jawab ibunya Menik.
“weladahah, maap bu.” Balas Betakodok dengan lirih.
“e tapi mas, aku mau kok, jadi Nobita.”

Rasa malu menggelayuti pikiran Betakodok. “Wasemik, malah ketemu mbokne.”

***
Sukodok, kodok dengan kelebihan sebagai juragan akik ini emang tak punya kemampuan menggombal sehebat Betakodok. Tapi soal kekayaan, jangan tanya. Dia adalah kodok terkaya ke-2 di kerajaan Benteng Takkasih, selain sang raja kerajaan Benteng Takkasih sendiri yang paling kaya.

Ngomong-ngomong soal batu akik, sekarang batu akik bener-bener jadi trending topik di hampir semua media. Mungkin besok bakal ada tagar #saveBatuAkik . Selain itu juga banyak orang-orang -bahkan anak muda- yang pakai batu akik. Tiap ketemu temen, pakai batu akik. Ketemu temen lagi, pakai batu akik. Ketemu aki-aki, dilempar batu sama temen. Kan kasiannn. Aneh aja sih hidup dijaman modern tapi pakai trend jaman dulu. Curiga, jangan-jangan anak muda jaman sekarang kalau ke café nggak pesen burger, tapi pesen rempah-rempah. Terus mereka lulus kuliah nggak langsung kerja, malah berburu dan meramu. Dan mereka kalau nikah nggak bangun rumah tangga, malah bangun Candi Borobudur.
“Dik Menik, kalau kamu mau jadi istriku, aku akan memberikan 50% saham batu akikku padamu.” Ucap Sukodok pada Menik saat Menik lagi mandi dikamar Mandi.
“byurr. Byurrr byurrrr” suara air terdengar cukup merdu.
“Eh ga jadi ding dik Menik, 47,5 % aja ya, yang 2,5% di zakatin.” Kata Sukodok sambil ngelus-ngelus batu akik, sapa tau keluar jin.
“mas Sukodok, dik Menik mandi di sebelah sana. Ini saya, bapaknya.”
 “maap juga pak, saya bukan Sukodok. Saya, Wiranto yang menyamar.” Ngeles Sukodok pada bapaknya Menik.

Sukodok pun pergi. Dengan perasaan malu. “Bajigur ki, malah bapakne. Nyong isin.”

***
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, siang berganti malam, malam berganti siang dan media massa berganti visi dari mencerdaskan bangsa jadi mencari untung semata, ketiga kodok itu –Ekodok, Betakodok dan Sukodok- bertemu dalam sebuah café.

“selamat siang, mau pesan apa bapak?” tanya waiters café.
“Es cappuccino cincau” Jawab Ekodok.
“Burger” jawab Betakodok.
“rempah-rempah” jawab Sukodok.

Waiters pun meninggalkan mereka sambil mencatat pesenan. Ketiga kodok ini pun saling bercerita tentang rasa malunya karena gagal mendapatkan hati Menik. Walaupun mereka punya satu tujuan, tapi mereka berjanji, mereka akan mendapatkan hati Menik secara sportif. Deal.

***
Jauh di ujung kerajaan, Markodok masih berjuang demi kaya. Banyak kodok-kodok yang bersimpati akan usaha Markodok jadi kaya. Ada yang nyaranin ikut MLM, ngepet, sampai jualan batu akik online. Tentunya dia kulakan di tempatnya Sukodok.

Markodok tak pernah nyerah. “Demi mendapatkan hati Menik, aku kudu kaya.” Perjuangan tak kenal lelah Markodok dalam bekerja membuatnya banyak pengalaman. Walau dia tak punya gelar formal, tapi dia belajar banyak dari pengalaman. Prinsip footer buku Sidu Experience is the best teacher benar-benar dia pegang dengan baik.

***
Menik yang sudah cukup umur untuk membangun rumah tangga, membuat sang raja bertanya pada anaknya ini.
“dik, kamu kapan mau nikah?”
“pengennya secepatnya pak”
“udah ada calon?”
“belum pak”
“resliting Betakodok udah di naikin?”
“pak @#$%^&*”

Karena Menik udah pengen nikah tapi belum ada calon, maka sang raja membuat sebuah sayembara kepada seluruh pemuda kodok di kerajaan Benteng Takkasih. Barang siapa yang mampu mendapatkan batu akik yang motifnya motif naga pink di tengah danau, di dapat mendekati sang putri. Perlu diketahui, danau di kerajaan Benteng Takkasih adalah danau yang terkenal banyak buayanya. Banyak kodok yang mati disana.
Berhubung sayembara cukup sulit, dari 123 kodok yang semula ingin mendekati Menik, kini hanya tinggal 4 kodok yang berani mencari batu akik motif naga pink di danau. Mereka adalah Markodok, Ekodok, Betakodok dan Sukodok.
“Sungguh besar cinta mereka untuk mendapatkan hatiku sampai-sampai mereka rela bertaruh nyawa demi hatiku. Aku terharu” ucap Menik ketika mengetahui keberanian mereka.
“lebay nduk” batin bapak dan ibunya Menik.

Markodok, Ekodok, Betakodok dan Sukodok memutar otak 180 derajat diputar melalui sumbu X untuk mencari cara mendapatkan batu akik tersebut. Mereka gugling di internet, tanya sana sini, hingga tanya ke dukun, tapi nggak ada jawaban. Ternyata mereka tanya ke dukun beranak.

Markodok pun merenung, apa yang harus dia perbuat untuk memenangkan sayembara ini. Begitu juga dengan yang lain. Entah disengaja atau tidak, mereka merenung di satu tempat yang sama, danau.
Tapi ada 1 kodok yang tak ikut merenung. Dia adalah Ekodok. Ekodok malah sibuk berlatih beladiri. “ciatttt iyaaaaaaa, eyaaaaa.”

Tiba-tiba Betakodok, -orang yang ahli berburu dan meramu serta pandai menggombal- melihat sebuah batu kecil. “weladah, batu apa iki?” tanya Betakodok dalam hati.
Betakodok pun membawa batu tersebut kepada Sukodok, untuk memastikan itu batu akik motif naga pink atau bukan. “weh bro, iki batu motif naga pink.” Jawab Sukodok.
“Tenane Su?” tanya Betakodok.
“Tenan bro, sana bawa ke baginda raja. Congrats ya. Kamu menang.”
“Lah Su, kalau batu ini tak bawa ke baginda raja, berarti cerita ini ntar endingnya cuma kaya gini?”
“wes gapapa.” Jawab Sukodok meyakinkan Betakodok.

Betakodok pun lari terbirit-birit membawa batu itu ke sang raja. Raja pun ikut lari terbirit-birit, ke toilet, karena mules.
“Wahai baginda raja, ini batunya” Sang raja pun mengecek batu itu benar batu motif naga pink atau bukan.
“weh batu apa ini, kok ada namanya?” tanya sang raja.
“itu batu nisan !!!!” celetuk betakodok penuh kesal.
“baginda raja, batunya yang ini. Maap salah” kata Betakodok sambil mengeluarkan batu akikm motif naga pink.
“Dilihat dari motifnya, ini bener batu akik motif naga pink.”
“Jadi, saya yang berhak mendekati dik Menik wahai baginda raja?”
“iya.”

Akhirnya Betakodok dapat ijin mendekati sang putri. Betakodok pun menggombal pada Menik.
“Menik, namamu nggak usah diganti ya. Tetep Menik aja.”
“lha kenapa mas Beta?”
“soalnya aku mau Menik-kah denganmu.”
“eyaaa eyaaa eyaaaaaa” teriak Ekodok latian beladiri.

Dan sejak itulah Betakodok mulai dekat dengan Menik. Sukodok berganti usaha di bidang MLM karena usaha batu akik hanya booming sementara. Sedangkan Ekodok punya usaha jahit pakaian, mungkin dia masih trauma reslitingnya kebuka. Bagaimana dengan Markodok? Dia jadi downline MLM-nya Sukodok.
-TAMAT-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar